Kamis, 15 November 2012

Metromini dan Kita


Aku heran. Metromini yang kunaiki tadi begitu aneh. Saat macet, si sopir sangat sibuk menyerobot sana-sini. Seakan jalan yang dilewati miliknya sendiri. Tak peduli bahaya yang merugikan dirinya dan pengguna jalan lain. Saat jalanan mulai lengang, bus kota itu malah ngetem! Padahal penumpang sudah penuh sesak. Secara logika, itu bodoh sekali. Saat jalan macet malah nyerobot sana-sini, saat jalan sudah lengang malah ngetem  lama sekali.

Setelah lama berpikir, aku teringat akan perilaku manusia. Terkadang kejadian di metromini itu juga terjadi pada diri kita. Ketika kita dihadapkan pada pilihan memanfaatkan peluang dan banyak orang mengambil peluang itu, kita malah menjadi ‘sibuk’ untuk merebutnya dari orang lain. Tak peduli mereka rugi atau celaka. Tetapi, saat peluang itu terbuka lebar dan tak ada sama sekali orang lain yang meliriknya, kita malah menunda untuk meraihnya atau bahkan memilih diam dan mengabaikannya. Jelas itu adalah keliru. Kurang lebih seperti itulah pelajaran yang kudapatkan dari metromini, bus kota yang masih eksis di Jakarta itu. Mudah-mudahan kita bisa memanfaatkan setiap peluang yang ada. Tentunya juga pada peluang yang baik. Allahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar